Gol kedua sebelum babak pertama: Jika Arsenal memang mengalami kemunduran awal kali ini, sangat penting bahwa mereka tetap solid dan tidak panik. Lebih dari 180 menit, defisit satu gol tidak banyak. Tapi di tahun 2012, mereka sepertinya terguncang oleh gol Boateng dan Milan diizinkan mendominasi permainan. Mungkin mereka bisa pulih jika mereka sempat setengah waktu hanya satu gol, tapi malah membiarkan Zlatan Ibrahimovic melaju kencang di sayap kiri sesaat sebelum turun minum untuk membuat Robinho mencetak sundulan yang mudah.

Laurent Koscielny cedera: Sama seperti melawan Bayern Munich tahun lalu, hal-hal benar-benar mulai menjadi buruk ketika Koscielny harus datang dari cedera. Di Milan dia tertatih-tatih sesaat sebelum babak pertama dan digantikan oleh Johan Djourou - yang namanya tidak akan disebutkan persis di samping Tony Adams, Martin Keown dan Sol Campbell dalam daftar bek tengah Arsenal yang hebat. Dalam skuad saat ini, Calum Chambers dan Rob Holding adalah backup utama jika Koscielny mengalami kemunduran lain dari masalah Achilles kronisnya. Dengan kata lain, mereka lebih baik berharap dia bisa tetap bugar.

Hukuman yang tak perlu: Setelah kebobolan gol ketiga sesaat setelah turun minum, Arsenal membunuh setiap harapan untuk melakukan comeback dengan mengakui penalti yang lembut saat Djourou menurunkan Ibrahimovic di dalam kotak penalti. Para Gunners saat ini sering melakukan pelanggaran serupa di dalam kotak, dan harus tetap disiplin untuk menghindari pengulangan pada hari Kamis.

Lantas bagaimana seharusnya Arsenal mendekati game ini? Dengan mencoba meniru apa yang terjadi satu dekade yang lalu.

Adam Davy - EMPICS / PA Images via Getty Images

AC Milan 0-2 Arsenal - 4 Maret 2008

Ini adalah salah satu malam terbesar Arsenal di Eropa sejak mencapai final Liga Champions 2006, saat mereka tampil dalam performa tim yang nyaris sempurna untuk menjadi tim Inggris pertama yang mengalahkan Milan di San Siro.

Setelah bermain imbang 0-0 di Emirates, Cesc Fabregas mencetak gol dengan pemogokan jarak jauh dan Emmanuel Adebayor menambahkan gol kedua akhir untuk melihat pria Wenger lolos. Begini cara mereka melakukannya:

Arsenal capsa susun online melakukan perjalanan ke San Siro minggu ini mencoba menyelamatkan musim mereka. Tapi untuk melakukannya, mereka harus mengakhiri hunian round-of-16 Eropa mereka di tempat semula.

Kehilangan 4-0 Arsenal ke AC Milan di leg pertama dasi Liga Champions 2012 mereka - perjalanan terakhir mereka ke San Siro - adalah kekalahan terberat mereka di Eropa saat itu. Arsene Wenger menyebutnya "mengejutkan" dan "bencana".

Sejak saat itu, kami sudah terbiasa dengan Arsenal yang terpesona di leg pertama babak 16 besar setiap tahun, yang berpuncak pada kekalahan memalukan 5-1 di Bayern Munich musim lalu.

Apakah akan berbeda di Liga Europa? Jika demikian, Arsenal harus melupakan 2012 dan malah mencoba capsa online meniru performa mereka dari kunjungan San Siro sebelumnya - kemenangan 2-0 pada bintang 2008 yang mengirim mereka lolos ke perempat final Liga Champions.

Inilah gambaran bagaimana kedua game tersebut dilipat, dan apa yang bisa dipelajari dari masing-masing.

AC Milan 4-0 Arsenal - 15 Feb 2012

Arsenal meledak dalam game ini dengan cara yang menakjubkan pada saat itu namun sudah biasa sejak saat itu. Dalam penampilan terakhir Thierry Henry untuk klub - dia masuk sebagai pemain paruh waktu saat kalah 2-0 - mereka bersalah atas setiap kesalahan klasik yang tidak dapat Anda lakukan dalam dasi jenis ini.

Penaklukan awal: Dalam beberapa hal, tidak banyak yang dapat Anda lakukan mengenai jenis pembuka yang dikenang Kevin-Prince Boateng malam itu - sebuah roket dari tendangan voli dari sudut sempit yang menabrak Wojciech Szczesny bahkan sebelum dia sempat bereaksi. . Tapi yang bertahan menjelang gol itu kendur, dengan Boateng diperbolehkan berlari ke ruang angkasa dalam kotak untuk memenuhi bola yang dimainkan di atas. Arsenal harus menutup penyerang Milan jauh lebih efektif pada hari Kamis agen poker.